Sabtu, 27 Juni 2020

Sejarah Masjid Istiqlal, Simbol Alquran dan Kemerdekaan Indonesia


MASJID Istiqlal di Jakarta Pusat salah satu destinasi wisata religi di Ibu Kota. Tamu dari berbagai negara pernah ke masjid ini untuk melihat keunikan Islam di Nusantara sekaligus kerukunan umat beragama, karena Istiqlal yang letaknya berdekatan dengan Gereja Katedral jadi simbol keberagaman Indonesia.

Masjid Istiqlal memiliki sejarah panjang perjuangan Indonesia. Terletak di jantung Kota Jakarta, tepatnya berdampingan dengan Monumen Nasional (Monas). Masjid Istiqlal mulai dibangun pada 24 Agustus 1951.

Istiqlal dalam bahasa Indonesia artinya merdeka, diprakasai oleh Presiden Ir. Soekarno dan dirancang oleh arsitek asal Samosir Sumatera Utara, Friedrich Silaban.

"Ya, Istiqlal artinya merdeka," kata Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Masjid Istiqlal Ustadz Abu Hurairah Abdul Salam saat dikonfirmasi Okezone, Senin (22/6/2020).

Kala itu Istiqlal didesain dengan arsitektur bergaya modern, memiliki dinding dan lantai dilapisi marmer, berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar.

Seperti masjid pada umumnya, Istiqlal juga memiliki kubah yang menjadi ciri khas bagian dari bangunan masjid di Indonesia. Terdapat kubah utama dan pendamping yang melambangkan dua prinsip saling berdampingan, yaitu hablum minallah dan hablum minanas yang bermakna bahwa hubungan baik dengan Allah serta manusia selalu terjalin baik.

Diameter kubah memiliki luas 45 meter, melambangkan tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Ditopang 12 tiang besar melambangkan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut Selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200 ribu jamaah.

Kemudian, Masjid Istiqlal memiliki menara dengan tinggi 6.666 cm, ketinggian tersebut juga memiliki makna yaitu melambangkan 6.666 ayat Alquran. Menariknya lagi, kemuncak menara masjid ini terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter, melambangkan 30 juz dalam Alquran.

Terdapat tujuh gerbang yang diambil dari nama berdasarkan dari 99 Asmaul husna atau nama-nama Allah, yaitu Al Fattah, As Salam, Ar Rozzaq, Al Quddus, Al Malik, Al Ghaffar, dan Ar Rahman.

Di dalam Istiqlal para jamaah, atau wisatawan dapat melihat beberapa hiasan dinding yang bertuliskan lafadz-lafadz Alquran. Salah satunya adalah potongan kain penutup Ka'bah yang merupakan pemberian Raja Salman dari Arab Saudi. Di kain tersebut bertuliskan Surah Al Baqarah ayat 125, yang terbuat dari benang emas seberat 15 kg.

Seluruh bagian dari Istiqlal sangat istimewa, selanjutnya seperti bedung masjid terbuat dari kayu pohon meranti merah yang berusia 300 tahun ketika diolah, memiliki panjang 3 meter, berat 2,3 ton, diameter depan 2 meter, dan diameter belakang 1, 71 meter.

Menariknya lagi, di Istiqlal menggunakan artetis air panas sehingga ketika air wudhu akan terasa hangat. "Airnya alami dari bumi, tidak sengaja ditemukan ketika pengeboran. Maka kami olah hingga sekarang untuk kebutuhan air wudhu di masjid," ujarnya.

Saat ini Masjid Istiqlal tengah direnovasi, dan sekaligus untuk kali pertamanya sejak Istiqlal didirikan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pengerjaan renovasi Masjid Istiqlal selesai pada Juli 2020 mendatang.

"Renovasi besar-besaran yang sekarang adalah pertama dilakukan sejak Istiqlal didirakan," pungkasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @joseandreanhalomoan