DALAM Islam juga membahas kata dan makna cinta. Namun terkadang manusia bingung ketika mencarinya, tahu bahkan sampai terlena karena cinta.
Assistant Professor of Islamic Studies at Zayed University Abu Dhabi, Brian Wright mengungkapkan, bahwa cinta dapat ditemukan di dalam Alquran.
"Alquran juga berbicara secara teratur tentang cinta, dan kata utama untuk bahasa Arab (hobb) dan istilah lain seperti itu disebutkan lebih dari lima puluh kali di seluruh ayat (Alquran)," katanya seperti dikutip dari laman About Islam.
Brian mengatakan, bahwasannya kata cinta datang dari hal-hal kecil dan mudah dihubungkan karena Alquran sudah menuliskan semuanya. Allah berfirman:
وَتُحِبُّونَ ٱلْمَالَ حُبًّا جَمًّا
Wa tuḥibbụnal-māla ḥubban jammā
Artinya: "Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan." (QS. Al Fajr ayat 20).
Kebanyakan manusia yang terlena cinta dunia, mereka lupa dengan cinta kepada TuhanNya. Bentuk cinta seperti ini perlu diwaspadai, dan berulang kali Allah pun memperingatkan kepada seluruh umatNya agat tidak terlalu cinta terhadap dunia.
"Cinta seperti ini sering diperingatkan dalam Alquran, karena memenuhi hati kita dengan kebutuhan materi dapat menyebabkan keruntuhan iman dan berpaling dari Tuhan. Satu-satunya jenis materialisme yang didorong oleh Alquran adalah menghabiskan kekayaan kita untuk "berbuat baik" dan melakukan perbuatan baik," ucap Brian Wright.
Sebagai manusia, kata Brian, manusia juga merasakan cinta sebagai pelengkap tindakan ibadah dan melakukan apa yang Tuhan dan Nabi Muhammad SAW perintahkan kepada umatnya. Hal ini menjadi bagian memenuhi kebutuhan spiritual di dunia.
Allah SWT berfirman:
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ إِذْ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ أَنَّ ٱلْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعَذَابِ
Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday yuḥibbụnahum kaḥubbillāh, wallażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāhi walau yarallażīna ẓalamū iż yaraunal-'ażāba annal-quwwata lillāhi jamī'aw wa annallāha syadīdul-'ażāb
Artinya: "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (QS. Al Baqarah ayat 165).
"Jadi, apa yang kita lakukan dalam contoh-contoh ini ketika Alquran berbicara tentang "cinta?" Yah, seperti yang kami katakan sebelumnya, satu-satunya cara kita dapat menentukan bagaimana ikatan cinta kita harus dibangun melalui pemahaman bagaimana Allah bekerja," tuturnya.
Oleh karena itu, ayat ini sebenarnya tidak memberitahu manusia tentang keinginan Allah yang sebenarnya. Melainkan lebih kepada di mana pedoman untuk iman dan tindakan dalam keseharian, khusunya dalam memaknai cinta.
Berpaling dari Tuhan, menemukan cinta dari tempat lain, berarti hubungan seorang muslim dengan Allah tidak akan kuat.
"Ayat-ayat lain yang berbicara tentang Allah "mencintai" atau "tidak mencintai" tidak berarti bahwa Allah terganggu oleh tindakan kita, tetapi menunjukkan kepada kita dimana koneksi kita mungkin salah tempat dan bagaimana cara memberikan keringanan untuk memperbaikinya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar